Kebijakan Pemerintah Tiongkok Buat Sengsara Warganya, Demi Tujuan Baik Ini

Kebijakan Pemerintah Tiongkok Buat Sengsara Warganya, Demi Tujuan Baik Ini

Pemerintah Tiongkok mengeluarkan Kebijakan mengenai warganya tidak berpergian ke luar negeri hingga tahun 2022.--pbase.com

 


Pemerintah Tiongkok mengeluarkan Kebijakan mengenai warganya tidak berpergian ke luar negeri hingga tahun 2022.||pbase.com

TRENDINGNEWS: Pemerintah Tiongkok mengeluarkan Kebijakan mengenai warganya tidak berpergian ke luar negeri hingga tahun 2022.

Hal ini mencegah agar para warga Tiongkok terkena kembali dampak Covid-19 yang masih mewabah di seluruh negara.

Seperti diketaui, wisatawan asal Tiongkok merupakan penyumbang dari industri wisata di dunia.

BACA JUGA:Selain Hong Kong Larang Semua Penerbangan dari Indonesia, Beberapa Negara ini juga ikut 'Dicekal' untuk Sementara

Kebijakan pemerintah Tiongkok pun juga berdampak pada sektor penerbangan.

Maskapai Air China menyebut, langkah ini diambil karena negara-negara lain juga masih lamban untuk membuka perbatasan

Selain itu, kebijakan ini juga diambil karena tingkat vaksinasi yang cenderung rendah dan melonjaknya kasus Covid-19.

BACA JUGA:Sudah Disetujui, Pemerintah Tunda Penerbangan Charter dari Luar Negeri Selama Pelarangan Mudik

Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) bulan lalu menyebutkan, tingkat penerbangan internasional mingguan hanya dua persen dibandingkan 2019.

Dikarenakan, masih banyak penerbangan yang ditangguhkan di tengah tingginya angka kasus Covid-19 impor.

Dilansir dari Reuters, regulator penerbangan Tiongkok kemungkinan masih akan memperketat pengoperasian penerbangan internasional sepanjang semester I tahun 2022.

+++++

Tiga maskapai terbesar Tiongkok menuturkan pembatasan yang diberlakukan CAAC dalam penerbangan internasional kemungkinan akan berlanjut sampai semester I 2022.

"Hal ini dilakukan sebagai pendekatan pemerintah dalam mencegah Covid-19 jelang Olimpiade Musim Dingin Beijing Februari mendatang.

"Langkah tersebut akan memundurkan pemulihan total ke 2024," kata Kepala Penelitian Pengiriman, Pelabuhan, dan Transportasi Asia HSBC, Parash Jain.

BACA JUGA:Terang-Terangan! Prabowo Subianto Minta Indonesia Meniru Kesuksesan China dalam Berbagai Hal, Begini Alasan Menhan!

Ekspektasi dari pemulihan yang tertunda dalam perjalanan internasional, diprediksi akan menyebabkan penurunan pendapatan selama beberapa tahun ke depan.

Manajemen Air China mengatakan kepada analis bahwa pemulihan perjalanan keluar Tiongkok akan lebih lambat dari Amerika Serikat dan Eropa, lantaran mayoritas negara berkembang belum mencapai tingkat vaksinasi yang tinggi.

Selain itu, Manajemen Air China menjelaskan bahwa CAAC tidak berniat untuk melonggarkan pembatasan hingga setelah semester I 2022.

BACA JUGA:Mengerikan! Hasil Rontgen Paru-paru Pasien Covid-19 Usai Divaksin dan Belum, Dokter Asal China Ungkap Hal Ini Sebenarnya

CAAC memangkas penerbangan ke luar negeri pada Maret 2020, guna menghilangkan kekhawatiran akibat infeksi virus corona yang meningkat.

Kebijakan yang dinamai 'Five One' mengizinkan maskapai daratan untuk menerbangkan hanya satu penerbangan dalam seminggu, di satu rute ke negara mana pun.

Selain itu, maskapai asing hanya boleh mengoperasikan satu penerbangannya dalam seminggu ke Tiongkok.

BACA JUGA:Vaksinasi Covid Indonesia Peringkat 6 Dunia, Airlangga Hartarto: Segera Dipercepat Demi..

CAAC telah mengubah kebijakan tersebut dengan penangguhan penerbangan atau batas kapasitas bagi maskapai.

Jika sejumlah penumpang ditemukan terinfeksi Covid-19 atau menambahkan penerbangan, jika maskapai tidak mengimpor kasus apa pun.

 

Sumber:

Berita Terkait